Me Vs Penat
Dan di pagi yang cerah ini
Lagi lagi aku tak dapat menahan penatku
Dan punggung kecil inipun kembali menyelamatkanku
Entah apa dipikirannya
Seharusnya tak boleh tampak
Kepenatanku di mata mungilnya
Tetapi hanya punggung ini
Yang bisa memberiku sedikit ruang
Untuk sebuah kepedihan yang tertahan
Kepedihan yang ku tak tahu sebabnya
Dan saat matanya memandang
Dia seakan mengerti akan kesedihanku
Pelukannyapun menenangkan batinku
Entahlah….
Malaikat kecil ini seakan tahu
Bahwa senyumannya adalah penawar pedihku
Mungkin hati ini butuh udara
Agar dapat bernafas dengan nyaman
Mungkin jiwa ini butuh laut
Untuk sekedar bernyanyi
Inginnya kaki melangkah
Pergi seperti saat kaki hanya miikku sendiri
Namun begitu banyak
Rantai emas yang mengikat
Sehingga kaki tak berdaya
Entah sampai kapan beban ini sanggup kubawa…..
5 responses to “Me Vs Penat”
tanzzz
Oktober 29th, 2008 pukul 10:05
Mba,…. yang ini kurang terasa penatnya…
g ga bisa ngerasa penat yang tertuang di puisi ini…
kurang penat…..
andhana
Oktober 29th, 2008 pukul 22:56
mungkin ini namanya smoothy penat kali yah.. hehe ^_^
mega firdani arintapraja
Agustus 26th, 2010 pukul 05:07
isinya …..kayanya sangat pribadi……
tapi lebih baik……banyak emosi yang di tampilkan…..dan selalu ditekankan dikata-kata yang benar-benar tepat…..
dimas
Agustus 1st, 2012 pukul 05:03
overall bagus tpi judulnya kurang mengena
erieneiranie
Agustus 1st, 2012 pukul 06:50
judulnya me vs penat….anyway trims yah…